Sidang Progress Tugas Akhir Semester 22.2 (6)


Otomasi Sistem Pemberian Gas Etilen dan Monitoring Suhu pada Proses Pematangan Buah Pisang Cavendish

Pembuatan sistem otomasi pada proses pemberian gas etilen pada buah Pisang Cavendish dapat mempermudah petani dalam proses pematangan buah Pisang Cavendish. Pada proses pematangan yang dilakukan petani masih secara manual dengan memutar tabung gas etilen dengan cara kerja seperti tabung gas oksigen pada umumnya. Tekanan yang keluar dalam tabung gas dapat diukur sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Gas yang keluar dialirkan ke dalam ruangan pemeraman buah pisang yang terdapat pendingin, kipas, dan alat ukur suhu.

Sistem yang sudah dihidupkan menyalakan alat sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. Alat yang sudah menyalakan menggerakan solenoid valve pertaman untuk terbuka, gas mengalir pada regulator dan nilai tekanan diukur sesuai kebutuhan. Jika nilai tekanan sudah mencapai angka yang sudah dihidupkan, solenoid valve kedua terbuka untuk menyalurkan udara melalui selang ke ruangan pemeraman. Gas yang sudah masuk ke ruangan disebarkan oleh kipas yang menyala ketika solenoid kedua terbuka. Pada solenoid valve pertama akan tertutup sesuai durasi yang sudah ditentukan dan gas tidak bisa mengalir lagi sehingga tekanan akan menurun. Setelah tekanan menurun habis solenoid valve kedua tertutup. Kipas tetap menyala sesuai durasi yang ditentukan untuk menyebarkan gas secara merata.

Pada Tugas Akhir ini menggunakan uji coba dengan kompresor angin untuk mendapatkan nilai tekanan. Karena nilai tekanan pada tabung gas etilen memiliki nilai bar yang cukup tinggi sehingga solenoid yang memiliki kapasitas hanya 8 bar tidak memungkinkan apabila diterapkan langsung pada tabung gas tersebut, selain itu harga gas etilen dipasaran memiliki nilai yang mahal. Kendala tersebut membuat ujicoba ini dilakukan dengan kompresor. Tetapi hal tersebut tidak mempengaruhi nilai tekanan, karena tekanan pada semua zat tidak ada perbedaan.


 


Sistem Deteksi Jarak Aman Kendaraan Sepeda Motor Berbasis WiFi

Dalam perancangannya, sistem ini menggunakan WiFi RSSI yang kemudian data RSSI tersebut di konversikan ke dalam satuan jarak, sehingga hasilnya digunakan sebagai acuan untuk perbandingan jarak aman. Selain itu, sistem ini juga dibuat komunikasi antar node. Hasil keluarannya berupa LED sebagai indikator cahaya, LCD untuk menampilkan kecepatan dan jarak, dan Buzzer sebagai indikator suara.

Dalam sistem ini dibuat 3 buah node yang sudah dirancang untuk mendapatkan kecepatan dan jarak aman antar kendaraan. Terdapat 3 ketentuan jarak, yaitu jarak aman, jarak minimal, dan jarak kurang dari minimal. Proses kerja dari node tersebut yaitu jika kendaraan motor dalam kecepatan 30km/jam maka jarak amannya 20 meter dan jarak minimalnya 15 meter, jika jarak kurang dari 15 meter maka notifikasi tanda bahaya akan aktif berupa LED merah dan Buzzer.

Tugas Akhir ini dapat membantu pengendara untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan akibat tidak menjaga jarak aman dalam berkendara. Kekurangan alat ini adalah sensor kecepatan MPU-6050 yang digunakan hanya dapat meprediksi kecepatan, jadi kurang akurat. Alat ini juga tidak mengenal arah. Untuk pengukuran jarak menggunakan nilai RSSI sangat terbatas jangkauannya.